الْحَمْدُ لِلَّهِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَمَرَنَا بِالصَّلَاةِ عَلَى النَّبِيِّ وَجَعَلَهَا سَبَبًا لِنَيْلِ شَفَاعَتِهِ، فَمَنْ أَكْثَرَهَا فَهُوَ أَوْلَى النَّاسِ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَوْمَ لَا يَشْفَعُ أَحَدٌ إِلَّا بِإِذْنِهِ، وَمَنِ افْتَتَحَ بِهَا الدُّعَاءَ وَاخْتَتَمَ فَهُوَ أَقْرَبُ إِلَى اسْتِجَابِ دُعَائِهِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ شَهَادَةً مَقْرُوْنَةً بِتَسْبِيْحِهِ
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ أَفْضَلُ الْخَلْقِ كُلِهِ ، اللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ حَقَّ النَّاسَ عَلَى إِكْثَارِ الصَّلَوَاتِ وَالتَوَكَّلِ بِهَا عِنْدَ سُؤَالِ حَاجَاتِهِ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ
أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ اللهِ، أَوْصِيْنِي نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ حَقَّ تَقْوَاهُ، وَأَكْثَرُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ لِأَنَّ فِيهَا فَوَائِدَ لَا تُحْصَى وَفَضَائِلَ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ تُسْتَقْصَى
Hadirin Jama’ah Jum’ah yang mulia
Saya berwasiat kepada diri saya dan kepada kalian semua, untuk Bersama-sama meningkatkan taqwa kita kepada Allah Ta’ala dengan berusaha melaksanakan perintah-perintahnya dan menjauhi segala larangannya.
Sebagian dari beberapa firman Allah,
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا)
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
Sudah diketahui bahwa shalawat memiliki banyak sekali keutamaan-keutamaan, Sebagian disebutkan dalam satu Riwayat hadist
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ الله عَنْهُمَا أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : “مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا” رواه مسلم..
nabi Muhammad bersabda barang siapa yang membaca shalawat satu kali, maka Allah memberikan kepadanya sepuluh Rahmat, dalam kitab fawaidul Mukhtar diriwayatkan dari syaikh Abdul Wahab As Sya’rani bahwa Abul Al Wahabi As Syadili dawuh:
رَأَيْتُ سَيِّدَ الْعَالَمِينَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَاةُ اللَّهِ عَشْرًا لِمَنْ صَلَّى عَلَيْكَ مَرَّةً وَاحِدَةً هَلْ ذَلِكَ لِمَنْ كَانَ حَاضِرِ القَلْبِ ؟
Saya pernah bermimpi bertemu dengan nabi Muhammad dan saya bertanya tentang keterangan hadist yang menerangkan tentang sepuluh Rahmat Allah yang diberikan kepada orang yang mau bersholawat, apakah harus dengan syarat hudhurul qolbi (dengan angan-angan)?
لَا ، بَلْ هُوَ لِكُلِّ مُصَلَّ عَلَيَّ وَلَوْ غَافِلاً
Nabi Muhammad bersabda: tidak, tetapi siapa saja yang mau membaca sholawat walaupun tidak faham makna sholawat itu. Allah Ta’ala memerintahkan malaikat untuk memberikan kebaikan dan memintakan ampunan kepada orang yang bersholawat kepada nabi Muhammad, apalagi bersholawat dengan hudhurul qolbi tentu pahalanya lebih agung dan itu hanya Allah yang tahu.
Hadirin jamaah jum’at yang mulia
Malah-malah ada satu keterangan jika kita berdoa tidak diawalai dengan memuji kepada Allah Ta’ala, tidak membaca sholawat, kita bisa disebut orang yang tergesa-gesa.
عَنْ فُضَالَةٍ بِنْ عَبِيدِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: سَمِعَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ رَجُلًا يَدْعُو فِي صَلَاتِهِ لَمْ يَحْمَدِ اللَّهَ تَعَالَى وَلَمْ يُصَلِّ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَجَلَ هَذَا
Nabi mendengarkan orang yang berdoa akantetapi tidak diawali dengan memuji kepada sang pencipta dan membaca Sholawat, nabi bersabda: wah orang ini tergesa-gesa,
ثُمَّ دَعَاهُ فَقَالَ لَهُ أَوْ لِغَيْرِهِ “إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأُ بِتَحْمِيدِ رَبِّهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ ثُمَّ يُصَلِّى عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ يَدْعُو بَعْدُ بِمَا شَاءَ” رواه أبو داود والترمذي وقال حديث صحيح.
Kemudian nabi memanggil orang tadi dan bersabda jika salah satu dari kalian semua berdoa, maka awalilah dengan memuji Allah, membaca Sholawat dan berdoa apa yang kita inginkan.
Hadirin jama’ah jum’at yang mulia
Lebih-lebih lagi jika Ketika berangkat sholat jum’at sambil memperbanyak membaca sholawat.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ “إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلَاةِ فِيهِ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ” رواه أبو داود,
Hari yang paling mulia adalah hari Jum’at, maka perbanyaklah sholawat pada hari Jum’at. Sebab sholawat kalian sampai kepadaku (nabi Muhammad).
Hadirin Jama’ah Jum’at yang mulia.
Alhasil kesimpulannya, pertama: pperbanyaklah membaca sholawat terutama pada hari Jum’at, para ulama sudah sepakat bahwa sholawat itu maqtuu’un bi qulubih mesti diterima oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
:قَالَ بَعْضُ الشُّعَرَاءِ
أَدمِ الصَّلَاةَ عَلَى النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ ۞ فَقَبُولُهَا حَتْمًا بِغَيْرِ تَرَدُّدٍ
أَعْمَالُنَا بَيْنَ الْقَبُوْلِ وَرَدِّهَا ۞ إِلَّا الصَّلَاةُ عَلَى النَّبِي مُحَمَّد
Teruslah membaca sholawat, karena sholawat pasti diterimanya, amal yang lainnya mungkin diterima mungkin tidak, kecuali sholawat, karena mesti diterimanya.
Kedua: supaya Ketika doa kita hasil dan diijabah, maka harus dengan adab dan kaifiyah yang pas. Yaitu dimulai dengan memuji Allah Ta’ala dan membaca sholawat semoga kita semua, keluarga kita, tetangga kita, semua Masyarakat, dimudahkan mengikuti perilaku nabi Muhammad dan semoga mendapatkan Syafa’at dari nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِالْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ، إِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ الرَّؤُوفُ الرَّحِيمُ
أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَنِ الرَّحِيمِ لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَؤُوفٌ رَحِيمٌ.
وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ.
Transkip khutbah Jum’at bapak KH. Muhammad Shofi Al Mubarok- Red