- Bulan Sya’ban merupakan bulan yang istimewa dan diagungkan oleh Rasululullah shallallahu alaihi wassalam. Jika dilihat dari urutannya dalam kalender hijriyah, bulan ini menempati urutan kedelapan yang terletak diantara bulan Rajab dan Ramadhan.
Sayyid Muhammad bin Abbas al-Maliki dalam kitabnya Ma dza fi Sya’ban mengutarakan beberapa keistimewaan yang terdapat pada bulan ini, salah satunya yakni laporan amal (raf’ul amal).
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid, ia pernah mendapati Rasulullah sedang dalam keadaan berpuasa. Kemudian Usamah pun bertanya kepada Rasul “Wahai Rasulullah saya tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam bulan – bulan lain seperti halnya engkau berpuasa di bulan Sya’ban?”
Rasulpun menjawab : “Bulan yang terletak diantara Rajab dan Ramadhan ini sering dilupakan oleh manusia, padahal amal manusia dilaporkan pada bulan Sya’ban. Dan aku senang jika amalku dilaporkan sedang aku dalam keadaan berpuasa”
Lantas bagaimana proses pelaporan amal tersebut? Kapankah amal itu dilaporkan?
Ada beberapa proses pelaporan amal yang terjadi dalam bulan Sya’ban ini, diantaranya yaitu :
1. Laporan amal pada siang dan malam hari.
Dalam proses pelaporan ini. Allah subhanahu wata’ala membagi tugas kepada malaikat, ada yang bertugas menjaga di siang hari ada pula yang menjaga di malam hari.
Jadi, malaikat yang berjaga di siang hari akan melaporkan amal apa saja yang dilakukan manusia di siang hari. Begitu juga dengan malaikat yang berjaga di malam hari, ia akan melaporkan amal – amal yang dilakukan di waktu malam.
2. Laporan amal secara langsung.
Dalam sebuah hadis dari Abdullah bin Sa’ib, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam shalat empat rakaat setelah tergelincirnya matahari (zawalus syamsi) sebelum melakukan shalat dhuhur. Dan Rasulullah ﷺ bersabda : “Sesungguhnya itu adalah saat pintu – pintu langit terbuka, maka aku ingin pada saat itu ada amal shalehku yang naik”
3. Laporan amal mingguan.
Dalam waktu satu minggu amal kita akan dilaporkan sebanyak dua kali, yakni pada hari Senin dan Kamis.
Rasulullah ﷺ bersabda : “Amal dilaporkan kepada Allah ta’ala setiap kamis dan senin, maka Allah mengampuni setiap orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun kecuali orang yang antara dirinya dan saudaranya ada kebencian. Allah pun berfirman: Biarkanlah kedua orang ini sampai mereka berdamai”.
Seperti itulah gambaran proses pelaporan amal yang terjadi pada bulan Sya’ban mulai dari amal yang dilaporkan secara langsung, laporan pada siang dan malam, bahkan hingga laporan mingguan. Oleh karena itu, marilah kita mengisi bulan Sya’ban ini dengan amal – amal yang baik. Agar catatan amal kita yang dilaporkan juga ternilai baik.
Disarikan dari kitab Ma dza fi Sya’ban, karya Sayyid Muhammad bin Abbas al-Maliki al-Hasani al-Makki
Penulis : Farid Abidin
Editor : M. Ulinuha Karim