Dikutip dari Weather.com perkiraan cuaca di desa Brabo pada hari Sabtu tanggal 28 Oktober 2023 mencapai suhu 36°C. Penyebab panasnya cuaca diakibatkan oleh sampah yang meumpuk, seperti halnya sampah yang ada di lingkungan pondok pesantern Sirojuth Tholibin Brabo Tanggungharjo Grobogan serta di lingkungan Masjid Al Muhajirin Brabo.
Berdasarkan penuturan pengurus kebersihan Ponpes Sirojuth Tholibin Brabo setiap harinya sampah yang menumpuk di lingkungan pondok bisa mecapai sekitar enam gerobak sampah. Tidak hanya di lingkungan pondok saja, pengurus takmir masjid Al Muhajirin, Sutresno menuturkan sampah yang terdapat di sekitar masjid bisa mencapai ber tong-tong sampah. Sampah yang menumpuk tersebut nantinya akan dibawa ke tempat pembuangan akhir untuk dibakar. Dengan pembakaran sampah yang begitu banyak, carbon yang dihasilkan tentunya akan sangat berpengruh bagi pemanasan global, sehingga dapat menimbulkan cuaca yang panas. Oleh sebab itu jumlah volume sampah yang terdapat di ponpes Sirojuth Tholibin dan sekitarnya sangat berpengeruh terhadab lingkungan hidup.
Padahal menurut bapak K. Ahmad Mu’tamir Hilmi Mujtaba bahwa Allah sudah menuturkan dalam QS Al Baqarah ayat 222 yang berbunyi:
إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِينَ
Yang artinya: Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikan diri.
Berdasarkan ayat tersebut bisa kita ketahui bahwa Allah SWT menyukai kebersihan, baik kebersihan dhahir maupun batin. Tidak cuma kebersihan dhahir dan batin saja, tetapi kebersihan lingkungan juga harus diperhatikan, agar dapat menjadikan islam sebagai agama rahmatan lil’alamin. “kebersihan lingkungan serta kebersihan hati itu sangat dianjurkan, karena semua itu akan menjadikan islam agama rahmatan lil’alamim”. Tutur K. Ahmad Mu’tamir Hilmi Mujtaba.
Peran santri terhadap lingkungan
Santri merupakan garda terdepan dalam menjaga kebersihan lngkungan. Berdasarkan penuturan bapak kiyai Hilmi yaitu
العلماء ورثة لأنبياء
Para ulama’ adalah pewaris para nabi, sedangkan santri adalah pewaris para ulama’. Maka sepatutnya santri adalah pelopor kebersihan yang ada di dalam lingkungan , baik lingkungan pesantren atau di lingkungan manapun. Serta kita sebagai santri harus mengingatkan antara satu dengan yang lainnya akan pentingnya menjaga lingkungan. “Dengan cara mengingatkan antara satu sama lain” tukas Sutresno selaku takmir masjid Al Muhajirin Brabo.
Bapak kyai hillmi menuturkan bahwa kebersihan itu adalah cerminan dari kebersihan hati seseorang apabila seorang itu hatinya bersih maka insyaAllah lingkungan juga bersih. Sehingga jika seorang santri memiliki hati yang bersih maka dia juga memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Upaya dalam menjaga lingkungan
Menurut pengurus kebersihan pondok pesantren sirojuth tholibin brabo, Ust Riyadh Sholihin menuturkan upaya dalam menguragi volume sampah yang menumpuk. Salah satunya yaitu dengan memilah sampah orgnaik (mudah terurai) dan anorganik (sulit terurai), sampah anorganik nantinya dipilah lagi dari sampah bungkus makanan dan botol minuman dalam kemasan. Kemudian sampah-sampah yang berupa botol minuman dalam kemasan dikumpulkan ke dalam karung yang nantinya akan dijual ke pengepul sampah (tukang rongsok).
Bapak kyai Hilmi juga menuturkan salah satu cara dalam menangani sampah yaitu dengan menanamkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan pada diri sendiri. Sehingga ketika rasa tanggung jawab tersebut sudah tertanam pada diri seorang santri, maka teman-teman santri yang lain akan mengikutinya pula, maka rasa tanggung jawab tersebut akan tertanam di diri para santri, sehingga para santri bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan lingkungan. [ ]