Dalam peleburan dosa tahun ini terdapat isyarat bahwa pelakunya tidak akan mati pada tahun ini
Bulan Dzulhijjah, adalah bulan dengan seribu keutamaan. Diantara keutaman-keutamaanya adalah, dibulan ini terdapat Hari Raya bagi umat Muslim, yaitu Idul Adha. selain itu, Dzulhijjah menyandang predikat sebagai salah satu asyhuril hurum, atau satu diantara bulan-bulan yang dimuliakan.
Namun disamping itu semua, terdapat dua hari yang tak kalah istimewa dengan hari yang lain nya. Yaitu hari Tarwiyah dan ‘Arafah tepatnya tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah. Kita sebagai umat islam di anjurkan untuk berpuasa pada hari tersebut. Tapi puasa tersebut hanya dianjurkan bagi kaum muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji, sedangkan bagi yang behaji tidak di sunahkan melaksanaknya walaupun kuat melaksanaknya.
Adapun untuk niatnya sebagai berikut;
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التروية لِلهِ تَعَالَى
Artinya, saya niat berpuasa sunah Tarwiyah karena Allah ta’ala.
Sedangkan ini adalah niat puasa ‘Arofah beserta artinya.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Artinya, aku berniat puasa sunah Arafah esok hari karena Allah SWT.
Diantara keutamaan dan hikmah dari puasa tarwiyah dan ‘arafah adalah bisa menghapus dosa yang telah lalu dan dosa yang akan datang. Hal ini sebagimana hadist rasululloh;
“Puasa pada hari Tarwiyah akan mengampuni dosa setahun lalu, sedangkan puasa hari Arafah akan mengampuni dosa dua tahun” (HR Tirmidzi).
Namun hadist ini bersifat dhaif (lemah), tetapi para ulama’ berasepakat untuk memperbolehkan mengamalkan hadist ini dengan tujuan fadla’ilul a’mal (untuk memperoleh keutamaan).
Dalam hadist lain Rasul berkata
Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ
“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang “ (HR. Muslim).
Imam As-Sayyid Abu Bakar Ad-Dimyati menanggapi hadist tersebut dalam kitab karanganya yang berjudul I’anatuth tholibin sebagai berikut;
وفي تكفير هذه السنة إشارة إلى أنه لا يموت فيها، في ذلك بشرى. وقد نقل ذلك المدابغي عن ابن عباس
“Dalam peleburan dosa tahun ini terdapat isyarat bahwa pelakunya tidak akan mati pada tahun ini. Disitu terdapat kabar gembira Al Madabighi mengutipnya dari Ibnu ‘Abbas”
(I’anah Ath-Tholibin, II/398 Al Maktabah As-Salam)
Oleh karenanya, kaum muslim sangat dianjurkan untuk melaksanakan puasa pada dua hari ini.[]