loader image
Breaking News

Berbagai Julukan Malam Nishfu Sya’ban

Bulan Sya’ban merupakan bulan mulia yang sering terlupakan, karena terletak diantara kedua bulan yang sama-sama mulia yakni Rajab dan Ramadan.

Tahukah Anda bahwa dalam bulan ini terdapat sebuah malam yang penuh berkah dimana Allah subhanahu wata’ala mengampuni dosa para hambanya yang mau bertaubat ? Ya. Malam yang dimaksud yaitu malam nishfu sya’ban.

Dalam kitab Madza Fi Sya’ban, Sayyid Muhammad bin Abbas al-Maliki menjelaskan bahwasanya malam nishfu sya’ban merupakan malam yang mulia dan penuh berkah. Pada malam ini, Allah subhanahu wata’ala mengampuni orang-orang yang meminta ampun, mengasihi orang-orang yang meminta belas kasihan, mengabulkan doa orang-orang yang berdoa, menghilangkan kesusahan orang-orang yang yang susah, memerdekakan orang-orang dari api neraka, serta mencatat rizki dan amal manusia.

Karena mulianya bulan ini, para ulama menamai malam nishfu sya’ban dengan berbagai macam nama, diantaranya :

     1. Lailatul Mubarokah (malam yang penuh berkah).

Malam nishfu sya’ban disebut dengan Lailatul Mubarokah karena pada malam ini malaikat turun ke bumi dan mendekat pada manusia.

     2. Lailatul Qismah (malam pembagian).

Maksudnya, pada malam tersebut, Allah subhanallahu wata’ala membagi rizki dan menentukan segala keputusannya. Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Allah memerintahkan kepada malaikat maut untuk mencatat semua orang yang akan meninggal dunia pada bulan sya’ban ini sampai bulan sya’ban yang akan datang.

     3. Lailatut Takfir (malam peleburan dosa).

Artinya pada malam nishfu sya’ban, Allah subhanahu wata’ala menghapus dosa – dosa hambanya selama satu tahun.

Dalam tafsirnya, Imam Taqiyudin al-Subki menjelaskan bahwa Allah melebur dosa hambanya selama satu tahun pada malam nishfu sya’ban, melebur dosa hambanya satu minggu pada malam jumat, serta melebur dosa seumur hidup pada malam lailatul qadr.

     4. Lailatul Ijabah (malam dikabulkannya doa).

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Umar dijelaskan bahwa terdapat lima malam yang mana jika seseorang berdoa pada malam tersebut, maka doanya pasti akan terkabul. Lima malam yang dimaksud yaitu malam jumat, malam pertama bulan rajab, malam nishfu sya’ban, malam lailatul qadr, dan kedua malam hari raya idul fitri dan idul adha.

     5. Lailatul Hayah walailatu ‘Idil Malaikah (malam hari rayanya malaikat).

Di dalam kitab Uyunul Majalis, karya Abu Abdillah Thohir bin Muhammad bin Ahmad al-Hadadi terdapat sebuah keterangan yang menuturkan bahwa malaikat yang berada di langit juga mempunyai hari raya seperti halnya manusia yang berada di bumi. Jika hari raya manusia pada hari raya idul fitri dan idul adha. Maka hari raya malaikat pada malam nishfu sya’ban dan lailatul qadr.

     6. Lalilatus Syafa’ah (malam syafa’at)

Abu Mansur Muhammad bin Abdillah al-Hakim an-Naisaburi menamakan malam nishfu sya’ban dengan lailatul syafa’ah karena pada malam tersebut diberikannya syafaat kepada umat Nabi Muhammad.

    7. Lailatul Baro’ah wa Lailatus Shakki (malam pembebasan dan catatan)

Dimakan demikiran karena pada malam nishfu sya’ban Allah subhanahu wata’ala membebaskan dosa-dosa hambanya dan mencatatnya sebagai hamba yang diberi ampunan.

    8. Lailatul Jaizah (malam hadiah)

Imam Taqiyudin as-Subki dalam tafsirnya menjelaskan bahwa malam nishfu sya’ban dinamakan lailatu jaizah karena malam terebut merupakan malam yang dihadiahkan kepada orang – orang mukmin.

   9. Lailatul Ghufron (malam ampunan)

Dinamakan demikian karena pada mala mini orang – orang yang beriman akan mendapatkan ampunan dan permbebasan dari api neraka.

Begitu mulianya malam nishfu sya’ban yang memiliki bermacam -macam nama. Marilah kita menghidupkan mala mini dengan melakukan amalan – amalan yang baik, seperti halnya shalat, memperbanyak berdzikir, istighfar, maupun amalan baik yang lainnya.

Semoga kita termasuk golongan hamba yang diijabahi doanya, dimudahkan oleh Allah dalam segala urusan, dilapangkan rizki, mendapaatkan ampunan dan rahmat dari Allah, serta dijauhkan dari siksa neraka.

 

Dikutip dari kitab Madza fi Sya’ban, karya Sayyid Muhammad bin Alawo al-Maliki al-Hasani al-Makki

Penulis: Farid Abidin

Editor: M. Ulinuha Karim

About Ulin Nuha Karim

Check Also

Fudhoil bin Iyadh, pimpinan Perampok yang Menjadi Ulama terkenal

Fudhoil bin Iyadh, beliau merupakan ulama ahli tasawuf yang sangat masyhur. Sebelum menjadi ulama yang …

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Sirojut Tholibin

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca