اِذَارُمْتَ اَنْ تَحْياَسَلِيْمًا مِنَ الرَّدَى# وَدِيْنُكَ مَوْفُورٌوَعِرْضُكَ صَيِّنٌ
Jika engkau menginginkan hidup terhindar dari hinaan,
Agamamu menjadi sempurna, harga dirimu terjaga,
لِسَانُكَ لاَتَذْكُرْبِهِ عَوْرَةَ امْرِئٍ# فَكُلُّكَ عَوْرَاتٌ وَلِلنَّاسِ اَلْسُنٌ
Maka mulutmu jangan digunakan untuk menyebut aib-aib orang lain.
Sesungguhnya engkau sendiripun banyak aibnya dan orang lain juga punya mulut yang bisa menyebutkan aibmu.
وَعَيْنَاكَ إِنْ اَبْدَتْ اِلَيْكَ مَعَا يِبًا# فَدَ عْهَاوَقُلْ يَا عَيْنُ لِلنَّا سِ أَعْيُنٌ
Jika matamu melihat aib-aib orang lain,
Maka katakanlah pada matamu: “Wahai mata.. orang lain juga punya mata sepertimu yang bisa melihat aib-aibmu”.
وَعَاشِرْبِمَعْرُوْفٍ وَسَامِحْ مَنِ اعْتَدَ ى # وَدَافِعْ وَلَكِنْ بِا لَّتِى هِيَ اَحْسَنُ
Bergaullah dengan baik, berikan maaf kepada orang yang memusuhimu,
Kau boleh membela diri, tapi dengan cara yang terindah.
(امام شافعى رحمه الله)
*Disampaikan oleh Ibu Nyai Hj. Laila Lafifa di kolom Muhasabah Majalah Gema Sirojuth Tholibin Edisi Ke-4 “Ulama Benteng Negara”