loader image
Breaking News

BULAN SHAFAR, BULAN KESIALAN?

Mereka percaya bahwa semua yang dilakukan di bulan sapar (julukan orang jawa) ini tidak akan berhasil dengan baik.

Bulan Shafar adalah bulan yang diapit diantara dua bulan yang mulia. Yaitu Muharrom sebagai salah satu Asyhuril hurum dan Robi’ul Awal (mulud) sebagai bulan kelahiran Nabi. Keduanya memiliki keberkahan tersendiri. Namun disamping itu, bulan Shafar sering mendapat pandangan buruk oleh sebagian masyarakat.

Mereka menganggap bulah Shafar ini adalah bulan yang dipenuhi dengan kesialan. Oleh karena itu banyak diantara mereka yang tidak ingin mengadakan acara dibulan ini, karena takut akan ditimpa suatu kesialan.

Sebelum kelahiran Nabi, kaum Jahiliyyah memang menganggap bulan Shafar sebagai bulan kesialan. Mereka percaya bahwa semua yang dilakukan di bulan sapar (julukan orang jawa) ini tidak akan berhasil dengan baik. Jikalau ada pernikahan, maka akan berkahir dengan cerai dan lain sebagainya.

Entah bagaimana caranya, kepercayaan tersebut turun temurun hingga sekarang. Sampai hari ini masih banyak yang mempercayai hal tersebut. Padahal, semua yang Allah ciptakan itu baik semua, dan memiliki kebaikan tersendiri.

Pada dasarnya semua kebaikan dan keburukan itu datangnya dari Allah, tidak semata-mata dibuat oleh makhluk, atau karena alasan lain. Lalu Ketika bulan Shafar dijuluki bulan kesialan, apakah dibulan-bulan lain tidak akan terjadi kesialan yang sama.

Kesialan, kebaikan, keberuntungan, musibah, bala’. Itu semua datangnya dari Allah. Allah bisa saja menurunkan bala’ di selain bulan Shafar. Allah juga bisa saja memberikan berkah dan kebaikan di bulan Shafar. Semua itu kehendak Allah.

Jadi Bulan Shafar tidak selamanya dianggap buruk. Hilangkan lah pemikiran yang seperti itu. Nabi Muhammad saw pun menolak argument tersebut. Beliau menolak anggapan tersebut bukan dengan sebuah perkataan, bukan pula dengan hadist. Namun beliau menunjukan langsung melalui perbuatan beliau.

Apa yang Nabi lakukan? Beliau menikah dengan Sayyidah Khodijah dibulan Shafar. Beliau melakukan acara yang sakral tersebut dibulan Shafar. Kemudian beliau juga menikahkan putriya, yakni Sayyidah Fatimah Az-Zahra dengan Sayyidina ‘Ali, juga dibulan Shafar.

Hal ini merupakan cara Nabi untuk menujukan bahwa sebenarnya semua bulan itu baik semua. Untuk apapapun itu. Tidak ada yang Namanya bulan kesialan, hari kesialan dan lain sebagainya.

Jika Allah menghendaki hal tersebut menjadi baik, maka jadilah baik. Jika Allah menghendaki hal tersebut buruk maka buruklah hal tersebut.[]

Oleh Ziyad Mubarok

About Ghozali Husain

Check Also

Fudhoil bin Iyadh, pimpinan Perampok yang Menjadi Ulama terkenal

Fudhoil bin Iyadh, beliau merupakan ulama ahli tasawuf yang sangat masyhur. Sebelum menjadi ulama yang …

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Sirojut Tholibin

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca