Kalau Anda tadi awalnya bertemu dengan saya dahulu, pasti Anda akan mendapatkan untung yang lebih banyak
Diceritakan dalam kitab Al’umdah Fii Syarhil Burdah karangan Sayyid Ahmad bin Muhammad Al Hasany, Bahwasanya suatu ketika Sayyidina Hasan, Husein dan Abdullah Bin Ja’far keluar untuk melakukan perjalanan. Namun ditengah perjalanan mereka kehabisan bekal dan mereka merasakan lapar juga haus.
Kemudian mereka berjalan dan bertemu dengan seorang Perempuan tua yang sedang berada di gubuknya. Mereka pun menghampirinya dan berkata,” apakah engkau punya minuman untuk kami?”. Perempuan itu menjawab ”Aku cuma punya domba ini, perahlah susunya untuk kalian minum”.
Setelah mereka minum susu tersebut, mereka juga meminta makan, dan perempuan itu pun menjawabnya dengan tulus, “aku Cuma punya domba ini, sembelihlah, lalu berikan dagingnya kepadaku, akan aku masakkan daging itu untuk kalian”. Mereka pun mengikuti apa yang diarahkan oleh perempuan itu, akhirnya mereka pun memakan daging tersebut kemudian istirahat sejenak.
Setelah mereka beristirahat, rombongan itu pun mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya atas jamuan nya, juga berpesan kepada perempuan tua itu ”Kami adalah rombongan dari Bani Qurays. Nanti, suatu saat bila engkau pergi ke daerah kami, temuilah kami, kami akan menyambutmu dengan baik”. Kemudian mereka pun pergi untuk melanjutkan perjalanan mereka.
Tak selang berapa lama, Suami perempuan itu datang. Lalu ia memberitahukan suaminya itu bahwa ia tadi menjamu tamu dengan menyembelih domba miliknya. Suaminya pun marah” kamu menyembelih domba satu-satunya milik kita hanya untuk menjamu orang yang tak dikenal?” ujar suaminya. Ia hanya bisa diam.
Setelah kejadian itu, kondisi keluarga perempuan tua itu memburuk, hartanya habis. Akhirnya mereka pergi ke Madinah, mereka menyusuri jalan-jalan di Madinah dengan langkah lemah dan lesu.
Kemudian saat Sayyidina Hasan sedang bersantai di rumahnya, beliau melihat sosok yang tak asing. “Itu kan perempuan tua yang dulu menolongku bersama kedua saudaraku dulu” batinya.
Hasan pun mendekati wanita itu dan menyapanya, “Apakah engkau masih mengingatku, nenek?” tanya Hasan. “Demi Allah, Aku tidak mengenalmu, siapakah engkau?” ujar perempuan tua itu. Hasan menjelaskan bahwasanya ia adalah tamu yang dulu berkunjung kerumah perempuan tua itu.
Kemudian Sayyidina Hasan mengajaknya kerumahnya, untuk berbincang-bincang. Setelah dirasa cukup, Hasan mengajaknya ke suatu tempat dan memberinya 1000 ekor Domba. Lalu Ia menyuruh perempuan itu untuk menemui saudaranya yaitu Sayyidina Husain.
Ia pun pergi untuk menemui Sayyidina Husain. Setelah sampai di kediamanya Husain, ia pun dijamu sebagaimana ketika ia dijamu oleh Hasan. Kemudian Husain pun bertanya,” Apa yang sudah saudaraku berikan kepadamu?’ tanya Husain. Perempuan itu menjawab “ beliau telah memberiku 1000 ekor domba”. Lalu husain pun memberinya 1000 domba, sama seperti saudaranya. Husain juga memerintahkanya untuk menemui Abdullah Bin Ja’far dirumahnya.
Perempuan itu pun melaksanakan apa yang diperintahkan kepadannya. Ketika bertemu dengan Abdullah Bin Ja’far ia pun di terima layaknya tamu agung oleh Abdullah Bin Ja’far. Abdullah Bin Ja’far pun bertanya, “Apa yang telah diberikan oleh Sayyidina Hasan Dan Husain kepadamu?”. Ia pun Menjawab “ mereka telah memberiku masing masing 1000 ekor domba”. Maka seketika itu juga Abdullah Bin Ja’far memberinya 2000 ekor domba, totalnya ia telah mendapatkan 4000 ekor domba dari 3 orang yang mulia ini
Wanita itu pun menangis terharu atas apa yang telah Allah berikan kepadanya ini. Dan ternyata yang ia jamu dulu adalah cucu-cucu Rosulullah SAW. Mereka pun membalas kebaikannya dengan kebaikan yang lebih.
Abdullah Bin Ja’far pun mendekati perempuan itu dan barkata dengan nada gurau,”kalau Anda tadi awalnya bertemu dengan saya dahulu, pasti Anda akan mendapatkan untung yang lebih banyak”.
Masyaallah, itu adalah sebagian kecil dari hikmah memuliakan tamu. Dalam sebuah maqolah dijelaskan, bahwasanya apabila kita kedatangan tamu, dan memuliakan tamu tersebut. Tamu tersebut akan datang membawa berkah dan pulang membawa dosa-dosa kita. Sehingga dosa-dosa kita akan diampuni oleh Allah.[]
Disampaikan oleh H Muhammad Shofi Al Mubarok
Ditulis kembali oleh Ziyad Mubarok