Sirojut Tholibin Situs Resmi Ponpes Sirojuth Tholibin, Brabo.
Related Articles
Grobogan, sirojuth-tholibin.net – Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin pada Kamis Kliwon, 12 Juni 2025, menyelenggarakan rutinan pengajian kamis kliwon yang istimewa. Seluruh santri beserta para staf pengajar dari Madrasah Diniyyah Muhadloroh dan Yayasan Tajul Ulum dan masyarakat sekitar turut hadir memadati majelis. Momen spesial pada pengajian kali ini adalah kehadiran safari dakwah Syekh Dr. Muhammad bin ‘Ali Ba’atiyyah dari Yaman, yang juga merupakan Rektor Universitas Imam Syafi’i Mukalla Hadlramaut Yaman.
Acara yang berlangsung sejak pukul 08.00 WIB hingga 12.30 WIB ini menyuguhkan dua sesi mauidhoh hasanah yang penuh hikmah. Dimulai dengan pembacaan Rotib Al-Haddad, dilanjutkan dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an, kemudian disusul mauidhoh hasanah pertama. Setelah Mahalul Qiyam, Syekh Dr. Muhammad bin ‘Ali Ba’atiyyah tiba diiringi shalawat dan rebana dari Jam’iyah Hadroh Al-Mubarok.
Mauidhoh hasanah pertama disampaikan oleh Bapak K. Dzakiri dari Pulokulon Grobogan. Dalam ceramahnya, beliau menguraikan tiga hal pokok yang memiliki keutamaan:
- Hari Terbaik: Menurut Ibnu Abbas, hari terbaik adalah hari Jumat (Yaumul Jum’ah) karena hari Jumat merupakan “Sayyidul Ayyam” atau penghulu hari-hari, yang dikhususkan bagi umat Nabi Muhammad SAW.
- Bulan Terbaik: Bulan terbaik adalah bulan Ramadan, karena di bulan inilah Al-Qur’an diturunkan dan terdapat malam Lailatul Qadar yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.
- Amalan Terbaik: Amalan terbaik adalah shalat lima waktu yang dilaksanakan tepat pada waktunya, berdasarkan sabda Rasulullah SAW ketika ditanya tentang amal yang paling dicintai Allah.
Selanjutnya, mauidhoh hasanah kedua diisi oleh Syekh Dr. Muhammad bin ‘Ali Ba’atiyyah. Beliau membagikan beberapa ijazah, di antaranya adalah membaca basmalah 313 kali dan shalawat 100 kali menghadap kiblat saat matahari terbit di hari Ahad untuk kelancaran rezeki.
Menariknya, di tengah sesi mauidhoh, seorang penanya meminta ijazah agar memiliki banyak uang untuk membangun pesantren dan madrasah. Spontan, hadirin pun tertawa. Syekh Muhammad bin Ali Ba’atiyyah kemudian mengingatkan bahwa ada dua hal yang manusia tidak akan pernah merasa puas, yaitu pemburu ilmu dan pemburu harta.
Beliau menegaskan bahwa harta dapat menjadi ujian, sebagaimana firman Allah Ta’ala:
فأما الإنسان إذا ما ابتلاه ربه فأكرمه ونعمه فيقول ربي أكرمن
“Maka adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata: ‘Tuhanku telah memuliakan aku” .
Oleh karena itu, harta bergantung pada siapa yang menggunakannya dan untuk tujuan apa digunakan. Jika untuk kebaikan, harta tersebut menjadi bagian dari kebaikan; jika tidak, maka menjadi keburukan.
Setelah menjelaskan hikmah tersebut, Syekh kemudian memberikan ijazah wirid untuk kemudahan mendapatkan rezeki halal, yaitu dengan membaca basmalah 313 kali dan shalawat 100 kali menghadap kiblat saat matahari terbit setiap hari Ahad. Dengan nada bercanda, Syekh menambahkan, “Sebenarnya yang diminta si penanya (doa biar kaya) itu mewakili para hadirin.” Celetukan tersebut disambut gelak tawa jamaah.
Acara rutinan pengajian ini berjalan dengan lancar berkat antusiasme para jamaah yang begitu ingin mendengarkan mauidhoh hasanah dari Syekh Dr. Muhammad bin ‘Ali Ba’atiyyah dan Bapak K. Dzakiri. Acara ditutup dengan doa Khitamul Majlis yang dipimpin oleh Syekh Dr. Muhammad bin ‘Ali Ba’atiyyah.
