Brabo, sirojuth-tholibin.net – Tradisi Maulid Jumat Kliwon kembali diselenggarakan dengan penuh khidmat di Masjid Al-Muhajirin, Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin, Brabo, Tanggungharjo, Grobogan, Jawa Tengah, Kamis malam (17/04/2025).
Ratusan jamaah yang terdiri dari santri, warga sekitar, serta para habaib dan masyayikh dari berbagai daerah memadati masjid sejak selepas shalat Isya. Dengan semangat cinta kepada Rasulullah SAW, mereka melantunkan shalawat dan pembacaan Maulid Simtudduror sebagai bagian dari tradisi yang telah mengakar kuat di tengah masyarakat.
Di antara tokoh yang hadir dalam kesempatan tersebut ialah Ustadz Abdul Aziz dari Kendal, Ustadz Ahmad Lutfi dari Sayung, Habib Abu Bakar dari Jragung, Habib Muhsin dari Brabo, serta Habib Faisol Bafaqih dari Jragung. Suasana menjadi makin khusyuk dengan hadirnya para alim ulama yang memberikan nasihat-nasihat keislaman kepada jamaah.
Dalam tausiyahnya, Habib Abu Bakar menekankan pentingnya memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, khususnya di malam dan hari Jumat. Beliau mengutip sabda Nabi SAW, “Sallu ‘alayya fi laylatil jumu’ah wa yaumil jumu’ah” (Bershalawatlah kalian kepadaku di malam dan hari Jumat).
“Shalawat adalah wasilah untuk mendekat kepada Rasulullah SAW, penyejuk hati di dunia, serta penyelamat di akhirat,” ujar Habib Abu Bakar. Beliau juga mengisahkan teladan sahabat Ubay bin Ka’ab yang mendapatkan jaminan penghapusan kesulitan dan dosa karena istiqamah membaca shalawat.
Habib Abu Bakar turut mengingatkan bahwa kecintaan kepada Rasulullah SAW bukan hanya ditunjukkan melalui lisan, melainkan juga melalui akhlak dan kebersihan hati terhadap sesama umat. “Siapa yang membersihkan hatinya dari kebencian terhadap umatku, maka itu bagian dari sunnahku,” tuturnya, mengutip mimpi seorang tukang servis jam yang bertemu Rasulullah SAW karena rajin membaca shalawat.
Acara Maulid Jumat Kliwon ini bukan sekadar seremonial keagamaan, melainkan juga momentum spiritual untuk meneguhkan rasa cinta kepada Rasulullah SAW dan menguatkan ikatan ukhuwah antarumat Islam. Shalawat yang dilantunkan menggema di seluruh penjuru masjid, menghangatkan hati para jamaah yang larut dalam nuansa kerinduan kepada Sang Nabi.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama agar seluruh jamaah senantiasa diberikan keberkahan, kemudahan rezeki, serta dikumpulkan bersama Rasulullah SAW di surga kelak.
Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad.