Sirojuth Tholibin Situs Resmi Ponpes Sirojuth Tholibin, Brabo.
Related Articles
Brabo, sirojuth-tholibin.net – Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin Brabo sukses menyelenggarakan Bahtsul Masail Kubro ke-10 se-Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 5 dan 6 Juli 2025 M, bertepatan dengan 9 dan 10 Muharram 1447 H. Kegiatan tahunan yang dihelat oleh seksi pendidikan Ponpes Sirojuth Tholibin Brabo ini menjadi forum penting bagi para ulama dan santri untuk mengkaji persoalan fikih kontemporer.
Acara yang bertempat di masjid Al-Muhajirin lantai dua Ponpes Sirojuth Tholibin Brabo ini dihadiri oleh 42 delegasi dari berbagai pondok pesantren di Jawa Tengah dan DIY. Di antara pesantren yang hadir adalah PP. Manba’ul Ulum Pakis, PP. Darul Falah Jekulo, PP. Musyq Kudus, PP. Miftahul ‘Ulum Jogoloyo, PP. Al Hidayat Krasak, PP. Al Maymun Klambu, PP. Darul Masruh Klambu, PP. Al Ma’ruf Bandungsari, PP. Khozinatul Ulum Blora, PP. Al Hidayah Brati, PP. Darul Hikam Curug, PP. Al Wahid Weding, PP. Al Ittihad Poncol, PP. Al Munawwir Krapyak, PP. Darul Mukhlasin Magelang, PP. Al Ittihad Wedung, PP. Al Falah Karanglangu, PP. Al Muayyad Solo, PP. Salafi Dawar Boyolali, PP. Futuhiyyah Mranggen, PP. Daru Falah Amtsilati Jepara, PP. Al Itqon Bugen, PP. Fadllul Wahid Ngangkruk, PP. Mashlakul Huda Kajen, PP. Miftahul Huda Ngroto, PP. Jam’iyyatul Qurro Sempu, PP. Manba’ul A’laa Purwodadi, PP. Darul Fikr Andong, PP. Hidayatul Mubtadi’in Genuksuran, Perguruan Islam Matholi’ul Falah Kajen, PP. Al Anwar Rembang, PP. MIS Rembang, PP. MUS Rembang, PP. Mambaul Ulum Purwodadi, serta perwakilan dari PCNU Grobogan Jaten, MWC Tanggungharjo, Alumni PP. Sirojuth Tholibin, Mutakhorijin, Wustho MHD, dan Ulya MHD.
Rangkaian acara dimulai pada hari Sabtu dengan registrasi peserta, dilanjutkan dengan sowan bersama para delegasi ke dalem pengasuh Ponpes Sirojuth Tholibin Brabo pada sore harinya. Musyawarah Bahtsul Masail dimulai setelah shalat Isya’ dan terbagi menjadi dua sesi (jalsah). Jalsah pertama berlangsung dari setelah Isya’ hingga malam hari, dan jalsah kedua dilaksanakan pada keesokan harinya.
Bahtsul Masail sendiri merupakan forum atau majelis diskusi yang membahas dan memecahkan berbagai permasalahan keagamaan, khususnya yang berkaitan dengan hukum Islam (fikih), yang belum ada ketetapan hukumnya dalam Al-Qur’an, Hadis, atau ijma (konsensus ulama).
Fungsi dan tujuan dari Bahtsul Masail adalah untuk menetapkan kepastian hukum atas masalah aktual (waqi’iyah) atau tematik (maudhu’iyah) yang membutuhkan panduan syariat. Selain itu, forum ini juga menjadi wadah intelektual bagi para ulama dan ahli fikih untuk berdiskusi dan memperdalam pemahaman keagamaan, mengembangkan daya kritis peserta dalam menganalisis dan memecahkan masalah, serta mempererat silaturahmi antar kiai dan ulama dari berbagai daerah. Dalam pembahasannya, Bahtsul Masail mengacu pada kitab-kitab klasik yang otoritatif dalam tradisi keilmuan Islam, terutama dari mazhab fikih yang diakui (Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hanbali), dengan pendekatan kolektif (jama’i) yang melibatkan banyak ulama untuk mencapai keputusan bersama.
Acara berjalan dengan lancar karena antusiasme para peserta dalam berdiskusi mengenai permasalahan fikih kontemporer yang terjadi pada zaman ini. Setelah acare selesai, para peserta delegasi mushofahah (bersalaman) dengan para masyayikh yang hadir di acara tersebut.
