Dalam ajaran islam, kita diajarkan untuk tidak boleh tergesa-gesa dalam melakukan suatu hal. Karena tergesa-gesa merupakan sifat dari syaitan. Dalam kitab Nashoihul ‘Ibad dijelaskan kitab oleh tergesa-gesa hanya dalam lima perkara.
عن حاتم الأصم رحمه الله أنه قال . )العجلة) أى الاسراع فى الأمور ( من الشيطان الا في خمس مواضع فانها) أي العجلة فيها.
Dari Khatim Al Asm rahumahullah, sesumgguhnya nabi bersabda: “tergesa-gesa (tergesa-gesa dalam beberapa hal) itu termasuk sifat syaitan kecuali tergesa-gesa dalam lima perkara”.
Menjamu Tamu
Dijelaskan dalam kitab tersebut, tergesa-gesa dalam menjamu tamu merupakan salah satu sunnah nabi. Nabi bersabda: barang siapa memberikan makanan kepada saudara sesame muslim makanan yang disukainya, maka Allah akan mengharamkan neraka baginya. (HR. Baihaqi)
Dalam hadist tersebut sudah jelas bahwa mensegerakan dalam menjamu tamu mendapatkan pahala yang sangat besar. Dalam Riwayat lain disebutkan orang yang memberikan makanan kepada saudara sesame muslim makai ia akan diajuhkan dari neraka sejauh tujuhratus tahun.
Memulasarakan Mayit
Tergesa-gesa dalam memulasarakan mayit seperti memandikan, mengkafani, mensholati, dan mengkuburkan mayit memang dianjurkan. Nabi bersabda:
روى أنه قال : إِنَّ أَوَّلَ مَا يُجَازَى الْمُؤْمِنُ بَعْدَ مَوْتِهِ أَنْ يُغْفَرَ لِجَمِيعِ مَنْ تَبَعَ جَنَازَتَهُ (رواه البيهقى).
“sesungguhnya hal yang pertama kali dibalas oleh Allah Ketika seorang mukmin telah meniggal adalah mengampuni orang-orang yang mengiringi jenazahnya” (HR Baihaqi).
Menikahkan Anak Perempuan
Tergesa-gesa berikutnya adalah tergesa-gesa dalam hal menikahkan anak Perempuan yang sudah baligh (sudah saatnya). Dalam sebuah hadist dikatakan:
عن عائشة رضى الله عنها أن رسول الله ﷺ قال مَنْ زَوَّجَ بِنْتَا تَوَّجَهُ اللهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تَاجَ الْمُلُوكِ أخرجه ابن شاهين
Dari Siti ‘Aisyah Radhiyallahuanha, sesungguhnya rasulullah bersabda: “barangsiapa yang menikahkan anak perempuannya maka Allah akan memakaikannya mahkota di hari kiamat kelak dengan mahkota seperti mahkota raja-raja” (HR Ibnu Syahin)
Membayar Hutang
Dalam kitab ini dijelaskan, kita harus bersegera dalam membayar hutang seakan-akan ajal sudah dekat.
Bertaubat
Kemudain bersegera dalam bertaubat dari dari dosa-dosa yang sudah lalu sangat dianjurkan. Bahkan nabi Muhammad yang merupakan orang yang ma’sum (bebas dari segala dosa) beliau sering membaca istighfar seperti dalam satu Riwayat hadist;
وعن ابن عمر رضى الله عنهما إِنْ كُنَّا لَنَعُدُّ لِرَسُولِ الله في المجلس يقول : رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَى إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُورُ حالة مرة (رواه أحمد والترمذي وأبو داود)
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahuanhuma, sesungguhnya kita sedang bersama nabi su suatu majlis dan nabi berucap: رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَى إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُورُ seketika satu kali (HR Imam Ahmad, Tirmidzi, Abu Daud)
-Intisari pengajian kitab Nashoihul ‘ibad oleh bapak KH. Muhammad Shofy Al Mubarok pada Kamis Kliwon 14 November 2024/12 Jumadil Ula 1446 H.