SALIIMUS SHODR
(Pribadi yang Hatinya Selamat)
Kami sedang duduk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau dawuh :
“Tak lama lagi akan muncul kepada kalian seorang penduduk surga.”
Maka munculah seseorang dari Kaum Anshor, jenggotnya masih basah terkena air wudhu, sambil menggantungkan kedua sendalnya di tangan kirinya. Esok harinya , Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan perkataan yang sama dan munculah orang itu lagi dengan kondisi yang sama seperti kemarin.
Keesokan harinya lagi (hari yang ketiga) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengucapkan perkataan yang sama dan muncul juga orang tersebut dengan kondisi yang sama pula. Setelah Nabi berdiri (pergi), Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Aash mengikuti orang tersebut lalu berkata kepadanya :
“Aku bermasalah dengan ayahku dan aku bersumpah untuk tidak masuk ke rumahnya selama tiga hari. Bolehkah aku menginap di rumahmu hingga berlalu tiga hari ?
Maka orang tersebut berkata, “Silahkan.”
Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Aash menginap bersama orang tersebut selama tiga malam. Namun ia sama sekali tidak melihat orang tersebut mengerjakan sholat malam. Hanya saja jika ia terjaga di malam hari dan berbolak-balik di tempat tidur maka iapun berdzikir kepada Allah dan bertakbir, hingga akhirnya ia bangun untuk sholat subuh. Abdullah bertutur :
” Tidak ada yg istimewa darinya, hanya saja aku tidak pernah mendengarnya berucap kecuali ucapan yg baik”
Dan tatkala berlalu tiga hari –dan hampir saja Abdullah meremehkan amalannya- maka ia pun berkata kepada laki-laki tersebut:
“Wahai hamba Allah (fulan), sesungguhnya tidak ada permasalahan antara aku dan ayahku, apalagi boikot. Akan tetapi aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata sebanyak tiga kali;
“Akan muncul sekarang kepada kalian seorang penduduk surga,”
Lantas engkaulah yang muncul, maka akupun ingin menginap bersamamu untuk melihat apa amalanmu untuk agar aku menirunya. Namun aku tidak melihatmu banyak beramal. Sebenarnya Amal apakah yg mengantarkanmu pada derajat sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ( bahwa kamu min ahlil jannah )?”
Orang itu berkata,
“Tidak ada yg istimewa kecuali amalanku yang telah kau lihat.”
Anas bin Malik melanjutkan riwayatnya, Abdullah bertutur: Saat aku beranjak pergi maka iapun memanggilku dan berkata,
“Amalanku hanyalah yang engkau lihat, hanya saja aku tidak menemukan perasaan dengki (jengkel) dalam hatiku kepada seorang muslim pun dan aku tidak pernah hasad kepada seorangpun atas kebaikan yang Allah berikan kepadanya”
Abdullah berkata,
“Inilah amalan yang mengantarkan engkau (menjadi penduduk surga), dan inilah yang tidak kami mampui,”
(Hadits Riwayat: Ahmad )
***
Dan saya pun bersaksi:
Lek An atau KH. Muhammad Anshor syamsuri hampir sama persis dengan lelaki anshor itu. Ikhlas, hatinya bersih, sangat sabar, tidak pernah marah , bukan tipe pendendam apalagi punya iri dengki dengan orang lain. Sama sekali tidak.
InsyaAllah min ahlil jannah, Amin ya rabbal alamin.
Semoga kita bisa meniru beliau , lahul fatihah…
Sumber: Unggahan Status Facebook Bapak H. Muhammad Shofi Al Mubarok (@Muhammad Shofy Al Mubarok) pada tanggal 28 Februari 2018 saat momen Haul Romo KH. Muhammad Anshor Syamsuri.